Terpilih Aklamasi, Soekoso DM Dilantik Sebagai Ketua PWRI Kabupaten Purworejo Periode 2024-2029

Musyawarah dilaksanakan selama dua kali, yaitu pada tanggal 22 Agustus 2024 di kantor PWRI Kabupaten Purworejo dengan agenda laporan pertanggung jawaban ketua dan sidang komisi, kemudian dilanjutkan Musyawarah kedua ditanggal 29 Agustus 2024 di Pendopo Kabupaten Purworejo dengan agenda sidang pandangan komisi, pemilihan ketua dan pembentukan tim formatur.

Usai terbentuk kepengurusan secara lengkap, dihari yang sama pengurus PWRI Kabupaten Purworejo yang baru kemudian dilantik oleh Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti SH, selaku pembina PWRI Kabupaten Purworejo.

Hadir dalam kegiatan itu, Ketua PWRI Provinsi Jawa Tengah, Drs Hendro Martojo MM, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Purworejo, Agus Ari Setiadi, perwakilan OPD terkait, pengurus PWRI Kabupaten serta pengurus PWRI kecamatan dan perwakilan pengurus PWRI kabupaten lain se-Kedu sebagai tamu undangan.

Musyawarah PWRI dengan mengangkat tema Dengan Semangat dan Tekad yang Kuat, Kita Tingkatkan Pengabdian dan Kualitas Wredatama untuk Mendukung Kesejahteraan Bangsa itu berjalan dengan sukses dengan menghasilkan kepengurusan PWRI yang baru dan rekomendasi rencana program baru untuk masa periode 2024-2029.

“Ini sebenarnya suatu yang rutin saja yang dilaksanakan oleh PWRI yang menjadi salah satu wadah organisasi bagi para pensiunan- pensiunan sipil di Kabupaten Purworejo, kalau di tentata sama polisi kan sudah ada organisasinya sendiri,” kata Soekoso DM, saat ditemui usai pelantikan.

Diungkapkan, secara nasional PWRI telah berdiri sejak tahun 1962, namun di Kabupaten Purworejo ada sejak tahun 1966an, dengan tokoh pendirinya yaitu Wiryo Armoko.

“Kita hanya sebagai penerus dan kebetulan di Kabupaten Purworejo selama 5 tahun terakhir ini dipercayakan kepada saya untuk memimpin, dan hari ini masa jabatan periode tahun 2019-2024 telah selesai sehingga kita mengadakan Muskab untuk memilih pengurus baru dengan masa periode 2024-2029,” ujarnya.

Menjadi salah satu organisasi yang membawahi para lansia- lansia, Soekoso mengaku dengan niat yang tulus akan berusaha semaksimal mungkin untuk berpartisipasi didalam berbagai bidang sesuai dengan program kerja yang ada didalam organisasi PWRI.

“Semampu dengan kekuatan kita, misal kalau kita membantu dibidang balita seperti PAUD itu juga menjadi peran penting bagi orang tua yang masih diberikan kesempatan, yang sesama lansia misalnya soal kesehatan, sehingga operasional dilapangan disamping sebagai organisasi, kemudian juga ada olahraga, lalu berkesenian, jadi seneng- seneng lah, kadang tamasya- tamasya juga ketempat yang lain, dan yang sekarang yang paling saya rasakan dihari – hari ini cukup berat karena ada tuntutan yaitu digitalisasi dalam berbagai hal. Padahal dari 20 orang pengurus yang pinter komputer tidak ada separonya, kira – kira hanya 5 orang yang bisa, sehingga kita mau tidak mau kita juga akan mengajak yang agak muda untuk mau belajar tentang masalah IT nya,” jelasnya.

Disebutkan untuk anggota PWRI di Kabupaten Purworejo, selama beberapa tahun terakhir ini sempat mengalami penurunan, yaitu hanya diangka 2.000an anggota yang aktif. Namun lantaran banyak yang pensiun keanggotaan menjadi berkurang hingga hanya sekitar 1.800an anggota yang aktif.

“Karena yang sudah pensiun cari gantinya juga sangat sulit, karena maunya dari pusat kita stelsel pasif, pasif artinya ora sah ndaftarke tapi jadi anggota, tapi kalau tidak demikian menjadi sulit, kebalikanya sekarang yang tetep berjalan tetep dengan stelsel aktif, mau ga mau mereka bayar untuk mendapatkan kartu anggota, dengan bayar iuran bulanan, kalau bisa sesuai keinginan dengan stelsel pasif ya semua pensiunan jadi anggota, tapi dalam prakteknya setelah reformasi hal itu tidak memungkinkan semuanya, karena semua organisasi di turunkan semua sehingga anggota kita semakin turun, dan paling- paling kita merekrut anggota baru dengan mengadakan tamasya- tamasya, sehingga banyak yang seneng kemudian jadi anggota, ada senam – senam lalu jadi anggota,” terangnya.

Kedepan Soekoso DM akan berupaya meningkatkan apa yang telah dilaksanakan oleh PWRI selama ini, seperti mengadakan tamasya, lalu terkait masalah kesehatan dan membuat koperasi, karena dinilai penting untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

“Dan untuk digitalisasi menjadi PR kita serius kedepan karena menjadi tantangan yang luar biasa kedepanya,” tandasnya.

Ketua Kerta Wredatama dan juga sebagai wakil ketua PWRI Kabupaten Purworejo, periode 2019-2014, Hj Sulasri  S.IP menambahkan, untuk PWRI selama periode 5 tahun yang lalu sudah banyak melaksanakan kegiatan seperti membina sasana senam secara rutin, dengan memiliki 18 sasana senam dengan anggota PWRI di Ampiteater Purworejo, dan mengadakan pameran industri anggota PWRI selama dua kali yaitu di gedung PGRI ditahun 2015 dan di kantor Kecamatan Purworejo pada tahun 2023 lalu.

“Kemudian mengadakan HUT setiap tahun di bulan Juli kita melaksanakan, lalu kegiatan lain pembinaan administrasi di kecamatan untuk anggota, kemudian penyampaian informasi dari tingkat pusat maupun tingkat propinsi juga di kecamatan,” sebutnya.

Disampaikan, bahwa unruk keanggotan PWRI, sekarang lebih terbuka luas, bagi siapapun bisa menjadi anggota PWRI, dengan menjadi anggota luar biasa.

“Anggota luar biasa itu siapa saja yang bersimpati dengan PWRI bisa masuk di PWRI. Anggota luar biasa itu maksudnya bukan pensiunan, bukan istri pensiunan, bukan PNS tapi bisa masuk PWRI. Ini berlaku sejak Munas tahun 2021, hasil Munas seperti itu dan sudah kita sosialisasikan,” jelasnya.

Ia berharap kedepan PWRI bisa lebih bermanfaat dengan bisa mengantarkan bagi para lansia.

“Karena pensiunan ini kan mayoritas lansia dan itu semoga para lansia ini bisa tetap sehat, ceria, bahagia, sampai ajal menjemput serta masih bisa berkontribusi untuk masyarakat sekitarnya,” terangnya.

Penandatanganan pelantikan pengurus PWRI

Sementara itu, Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti SH, dalam sambutanya menyampaikan selamat kepada Pengurus PWRI Kabupaten Purworejo Masa Bhakti 2024-2029 yang dilantik berdasarkan hasil Muskab hari ini.

“Teriring harapan dan doa, semoga kepengurusan ini mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya. Tak lupa, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pengurus lama yang telah menjalankan tugasnya dengan baik,” katanya.

Menurutnya, Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) sebagai wadah bagi para pensiunan pegawai negeri sipil, memiliki peran dan posisi yang strategis untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan negara. Pengalaman dan keahlian yang diperoleh selama bertugas, merupakan aset berharga yang dapat menjadi sumber ilmu, teladan dan inspirasi bagi generasi yang lebih muda.

“Seiring dengan dinamika jaman yang terus berkembang, kita menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu, kami senantiasa mengharapkan dukungan dan kerjasama PWRI, dalam menemukan solusi atas berbagai persoalan yang ada, serta menyukseskan pelaksanaan pembangunan. Dalam relasi yang saling menguntungkan, Pemerintah Daerah senantiasa siap mendukung kegiatan dan program kerja PWRI. Namun demikian, tentu perlu dipahami bahwa kemampuan pemerintah juga sangat terbatas, sehingga sampai saat ini belum memungkinkan memberikan fasilitasi yang memadai bagi PWRI maupun organisasi sosial kemasyarakatan lainnya. Namun saya percaya, hal itu tidak menjadi penghalang bagi PWRI dalam memberikan pengabdian terbaiknya,” pungkasnya.

Selain pelantikan Pengurus PWRI Kabupaten Purworejo yang baru, dalam kesempatan itu juga dilakukan pelantikan Pengurus Kerta Wredatama, yaitu organisasi yang mewadahi para perempuan PWRI, yang menjadi anak organisasi dibawah PWRI. Adapun ketua Kerta Wredatama yang terpilih dan dilantik yaitu Hj Sulasri S.IP, dengan masa periode 2024-2029. (P24/wid)