Jakarta–
Nasib kurang baik dialami oleh penumpang pesawat ini. Ia terbangun dari tidur namun tiba di negara yang salah. Kenapa bisa terjadi demikian?
Menyitir CNN, Rabu (24/1/2024), kesalahan tujuan pesawat-pesawat itu imbas dari badai isha. Selain salah jurusan, puluhan penerbangan di eropa barat dibatalkan atau dialihkan.
Biasanya penerbangan adalah cara tercepat untuk pergi dari A ke B untuk perjalanan jauh. Tetapi bagi mereka yang bepergian ke dan dari Irlandia juga Inggris, terbang telah menjadi sebuah pengembaraan.
Bandara di Irlandia dan Inggris sangat terpukul oleh badai, dengan hembusan angin berkecepatan hingga 90 mph yang membelah landasan pacu.
Banyak pesawat yang menuju ke barat dialihkan ke pendaratan yang lebih aman di benua Eropa. Mereka sering kali telah terbang ke tempat tujuan sebelum gagal mendarat.
Kevin Cullinane, kepala grup komunikasi, operator Bandara Dublin, menyebut Ryanair sangat terpengaruh, karena basisnya di Dublin, sebanyak 166 penerbangan masuk dan keluar dibatalkan pada hari Minggu.
Bandara itu juga mengalami 36 pengalihan penerbangan dan 34 kali go-around, dengan pesawat membatalkan pendaratan dan memutuskan untuk ‘berputar’ untuk mencoba lagi.
Angka-angka tersebut menjelaskan pemandangan luar biasa yang terjadi saat pesawat berusaha menyelesaikan penerbangan mereka dari dan ke Irlandia.
Sebuah penerbangan Ryanair dari Lanzarote, di Kepulauan Canary, ke Dublin berhasil mencapai ibu kota Irlandia, sebelum berbalik arah dan dialihkan ke Bordeaux, Prancis, tanpa berusaha mendarat.
Waktu penerbangan empat kali lipat
Penerbangan Ryanair lainnya, FR555, seharusnya melakukan penerbangan cepat dari Manchester ke Dublin. Setelah berputar-putar di dekatnya dengan pola holding, pesawat tersebut mencoba mendarat di Dublin namun memutar balik dan dialihkan ke Paris Beauvais.
Penerbangan yang biasanya hanya setengah jam menjadi dua setengah jam.
Penerbangan Manchester-Dublin lainnya bolak-balik antara Inggris dan Irlandia selama lebih dari tiga jam, tampak berputar-putar namun tidak jadi mendarat di Dublin.
Ia mencoba mendarat di Belfast (di mana pesawat berputar-putar) dan berputar-putar di atas Glasgow sebelum mendarat di Liverpool, berjarak 31 mil jauhnya dari bandara keberangkatan.
Pesawat ketiga, FR816, yang seharusnya melakukan penerbangan selama satu jam dari Shannon ke Edinburgh, terbang sampai ke Skotlandia dan kemudian dialihkan ke Cologne, Jerman.
Pesawat ini juga mengalami keterlambatan yang cukup parah. Seharusnya berangkat dari Dublin pada pukul 15.35, namun baru tiba di Cologne sekitar tengah malam.
Penerbangan Lufthansa dari Munich ke Dublin terpaksa harus memutar balik dan kembali ke Munich.
Cork, di Irlandia, mengalami 13 pembatalan pada hari Minggu, serta enam pengalihan dan ada tujuh putaran.
Inggris juga terkena dampak yang parah. Ada lebih dari 100 penerbangan yang diputarbalikkan di bandara-bandara di Inggris, menurut NATS, operator pengatur lalu lintas udara Inggris.
Simak Video “Cekrak-cekrek Abadikan Momen Seru Bergaya Jadul Khas Warga Ballarat, Australia”[Gambas:Video 20detik](msl/fem)