PURWOREJO, purworejo24.com – Setiap manusia tidak ada yang mampu memprediksi kapan datangnya sebuah musibah. Tidak terkecuali juga bagi Orry Eryandy Herawan (16) seorang warga Dukuhrejo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
Orry Eryandy Herawan mengalami kecelakaan dan menderita luka yang cukup serius. Bahkan Orry sempat koma dan dirawat di rumah sakit.
Joko Suseno (65), ayah Orry menjelaskan,
Ia pun tidak memiliki prasangka sedikit pun jika anaknya akan tertimpa musibah.
“Kurang lebih enam bulan lalu anak saya kecelakaan tunggal. Kondisinya waktu itu parah, karena di rumah sakit di purworejo tidak sanggup menangani dan harus dirujuk ke RS Sardjito di Jogja,” cerita Joko kepada Kompas.com pada Rabu (7/8/2024).
Joko yang sehari-hari bekerja di bengkel knalpot sederhana di rumahnya mengaku sempat merasa khawatir karena saat itu ia dan anaknya belum terdaftar JKN. Ia pun membayangkan biaya yang harus ia keluarkan untuk membiayai pengobatan anaknya.
Namun, demi keselamatan nyawa anaknya, ia pun berusaha untuk tetap tegar dan mengupayakan segala cara untuk kesembuhan anaknya.
“Sewaktu bertemu petugas di rumah sakit, saya disarankan agar daftar JKN terlebih dahulu karena tingginya biaya pengobatan anak saya waktu itu. Namun, setahu saya daftar JKN tidak bisa langsung aktif di hari itu juga. Saya sempat berfikir untuk pinjam uang untu biaya rumah sakit,” kenang Joko.
Ia menambahkan puncak kekhawatirannya adalah saat anaknya tidak sadar dan mengalami koma akibat luka yang diderita. Ia pun sempat merasa frustasi dan tidak dapat berfikir apapun lagi.
Namun, secercah harapan muncul setelah Pihak Dinas Kesehatan Purworejo menyampaikan bahwa Kabupaten Purworejo telah meraih predikat UHC pada Program JKN. UHC yang disandangnya tersebut juga merupakan UHC Prioritas, dimana setiap penduduk yang didaftarkan oleh Pemda, dapat langsung aktif pada saat itu juga.
“Saya sangat lega mendengar informasi mau didaftarkan JKN oleh Dinkes Purworejo. Waktu itu pihak Dinkes hanya meminta Kartu Keluarga saja, dan tidak menunggu waktu lama, keluarga kami terdaftar sebagai peserta aktif JKN yang didaftarkan Pemda Purworejo,” ungkap Joko.
Pengalaman pahit yang dialaminya, membuat Joko begitu mensyukuri adanya Program JKN. Terlebih lagi ia dan yang keluarganya terdaftar sebagai peserta yang iurannya dibayarkan penuh oleh Pemda Purworejo.
Joko pun tak luput menyampaikan terima kasih kepada Pemda Purworejo atas jaminan kesehatan yang telah diberikan kepada dirinya dan keluarganya.
“Saya sekeluarga sangat berterima kasih kepada Pemda Purworejo karena telah mendaftarkan kami menjadi Peserta JKN. Saya sempat mendengar kalau biaya pengoba,” ucap Joko.
Istri Joko, yakni Ponirah juga menyebut, selama anaknya dirawat di rumah sakit dengan memanfaatkan JKN, pelayanan yang diberikan oleh petugas sangat baik.
Tidak ada biaya tambahan apapun yang diminta pihak rumah sakit, baik saat dirawat di rumah sakit purworejo maupun di RS Sardjito Jogja. Selain itu, proses administrasi selama di rumah sakit juga mudah, tidak ada kendala berarti selama ia mendampingi sang anak saat itu.
“Sempat mendengar dari orang Dinkes kalau jika tidak pakai JKN, biaya rumah sakit yang harus saya bayarkan bisa sampai 70 an juta. Ya itu wajar karena saat itu anak saya dioperasi dan cukup lama dirawat di rumah sakit,” tutup Ponirah.
Mengingat pentingnya jaminan kesehatan, Joko sangat berharap Pemda Purworejo dapat memastikan seluruh masyarakat Purworejo memiliki jaminan kesehatan melalui Program JKN. Dengan pengalaman yang ia rasakan membuatnya belajar pentingnya jaminan kesehatan.
“Bagi yang belum terdaftar JKN, segera urus pendaftaran, jangan tunggu sakit. Bagi yang sudah terdaftar, pastikan selalu aktif kepesertaannya agar sewaktu-waktu bisa berobat,” pesannya. (P24-bayu)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Tag: 24 jam purworejo berita 24 jam berita purworejo berita purworejo hari ini Berita Purworejo Terkini berita terkini purworejoTopik: JKN