PURWOREJO, purworejo24.com– Aliansi Masyarakat Purworejo melakukan aksi turun ke jalan dan menduduki gedung DPRD Purworejo dalam rangka mengawal Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Jilid 2.
Aksi ini menuntut DPRD dan KPU Purworejo mengambil sikap tegas terkait keputusan yang dianggap melemahkan demokrasi. Selain itu, massa yang berjumlah sekitar 150 orang ini juga menuntut KPU mengimplementasikan PKPU yang mengakomodir Putusan MK.
Nur Muhammad Sa’id Abdullah, Ketua PMII sekaligus koordinator aksi, menyatakan bahwa aksi ini diikuti oleh berbagai organisasi lintas elemen, termasuk PMII, GMNI, Gusdurian, dan IPNU.
“Kami berkumpul di sini untuk menegaskan bahwa demokrasi harus tetap dijaga. KPU tidak boleh tunduk pada tekanan pihak-pihak yang ingin melemahkan sistem ini. Kami mendesak agar tuntutan kami dipenuhi segera,” tegas Nur Muhammad di sela-sela kegiatan pada Senin (26/8/2024).
Massa aksi mulai berkumpul di halaman universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) dan melakukan long march menuju kantor KPU Purworejo. Massa aksi melakukan orasi di depan gedung KPU denfan membawa spanduk dan banner berisi kecamaman segala bentuk pelemahan demokrasi.
“Kami Mendesak KPU agar segera mengesahkan dan mengimplementasikan PKPU yang merujuk pada Putusan MK No. 60/PUU-XXII/24,” kata Said.
Usai berorasi di depan kantor KPU Purworejo massa aksi bergerak menuju kantor DPRD Kabupaten Purworejo. Setelah berorasi, massa aksi kemudian memaksa masuk dan menduduki area gedung sebagai bentuk protes.
Mereka menuntut agar para anggota dewan segera merespons tuntutan yang diajukan para demonstran.
Said menyebut, aksi menduduki gedung DPRD ini dilakukan secara damai, namun dengan tekad kuat untuk memastikan suara rakyat didengar.
Massa aksi berharap agar tuntutan mereka dapat segera direspons oleh DPRD dan KPU. Jika tidak ada tanggapan yang konkret, mereka berjanji akan terus menggalang aksi yang lebih besar dan masif untuk menegakkan demokrasi yang lebih baik.
Sementara itu Andi Mahestya ketua GMNI Kabupaten Purworejo menambahkan, aksi kali ini merupakan bentuk respon elemen masyarakat Purworejo terhadap pelemahan demokrasi. Untuk itu, pihaknya akan terus mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Gerakan ini menjadi awal bagamana masyarakat dan elemen mahasiswa mengawal DPRD yang baru saja dilantik dan pemerintah nantinya kedepan,” kata Andi.
Andi berharap, dengan turunnya mahasiswa akan menjadi agen perubahan bagi masyarakat di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.
“Kita akan terus bersatu mengawal demokrasi di Kabupaten Purworejo,” katanya.
Usai menduduki kantor DPRD, akhirnya massa aksi ditemui salah sejumlah anggota DPRD. Salah satunya wakil ketua DPRD Sementara Rokhman.
Rokhman mengatakan, pihaknya mengapresiasi inisiatif elemen masyarakat yang menyampaikan aspirasinya ke DPRD Kabupaten Purworejo. Ia berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut ke DPR tingkat selanjutnya.
“Kami menerima aliansi mahasiswa dengan terbuka, sehingga nanti apa yang menjadi keinginan kalian bisa tersampaikan, aspirasi akan kita tampung dan akan kita teruskan. Kami sebagai wakil rakyat mempunyai suasana batin yang sama dengan para massa aksi,” kata Rokhman. (P24-bayu)
Eksplorasi konten lain dari Purworejo24.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Tag: 24 jam purworejo berita 24 jam berita purworejo berita purworejo hari ini Berita Purworejo Terkini berita terkini purworejoTopik: Demo